MOTTO : HIDUP TERASA LENGKAP DENGAN MELENGKAPI KEHIDUPAN ORANG LAIN

Selasa, 21 Oktober 2014

PERJALANAN

Perjalanan Wisata Religi “Pulau Jawa dan Madura”

Hari Senin tanggal 22 September 2014. Aku akan melakukan Wisata Religi bersama rombongan ziarah dari cengkel pandeglang, rute perjalanan Jawa – Madura. Yang lazim disebut ziarah ke makam Wali Songo. Ini adalah pengalaman pertama bagiku melakukan perjalanan Wisata Religi ke Jawa dan Madura, lama perjalanan satu minggu.
Tradisi ziarah ialah tradisi Islam Ahlusunnah Waljamma’ah yang identik dengan masyarakat NU, NU juga disebut dengan Islam Nusantara warisan Wali Songo.  Para Wali yang menyebarkan Islam di pulau Jawa. Mereka sangat berjasa terhadap perkembangan Islam di pulau Jawa dan Nusantra. Dakwahnya mengedepankan kedamaian bukan kekerasan, melestarikan tradisi dan budaya Nusantara.
Memodifikasi tradisi dan kebudayaan Nusantara kearah kebaikan tanpa menghilangkan kearifan lokal (Lokal Wisdom) agar tetap terjaga salah satu misi Wali Songo. Salah satunya adalah seni budaya Wayang dan Gamelan yang masih ada hingga saat ini. Identitas Islam Nusantara-lah yang mengakomodasi tradisi dan kebudayaan Nusantara.  
Senin, 08.00. aku dan rombongan berangkat dari Palawates wilayah perbatasan antara kabupaten Pandeglang dan kabupaten Serang. Dari titik inilah mimpi itu dimulai. Membaca Shalawat mengiringi perjalanan ini.
Senin, 09.00. aku dan rombongan tiba Banten untuk berziarah ke makam Sultan Hasanuddin Banten, beliau adalah  putera dari Sunan Gunung Jati. Ayahnya termasuk bagian dari Wali Songo.
Senin, 18.13. aku dan rombongan tiba Cirebon daerah yang terkenal dengan udangnya.  untuk berziarah ke makam Syaikh Datul Kafi Gunung Jati dan Sunan Gunung Jati.
Senin, 23.30. aku dan rombongan tiba di Pekalongan  untuk berziarah ke makam Habib Abdullah dan menginap disana selama satu malam. Daerah ini (Pengalongan) sangat terkenal dengan kain batiknya, salah satu seni budaya Nusantara.  Di lokasi parkir makam Habib Abdullah banyak pedagang kain batik yang berjejeran menjajakan dagangannya kepada para jama’ah rombongan ziarah.   
Selasa, 23/09/14. 05.34. aku dan rombongan berangkat dari Pekalongan setelah sholat subuh dan sehabis sarapan pagi. Menuju Unggaran salah satu daerah di Jawa Tengah, perjalanan ini masih jauh.
Selasa, 10.54. aku dan rombongan tiba di Unggaran untuk berziarah ke makam Syaikh Hasan Munandi. Untuk mencapai lokasi penziarahan, kita harus naik mobil yang sudah disediakan masyarakat setempat hanya membayar ongkos Rp. 6.000. itu sudah termasuk ongkos pulang pergi. Selesai ziarah aku dan rombongan melanjutkan perjalanan ke tempat pemandian kramat yang tidak jauh dari lokasi penziarahan.
Selasa, 14.00. aku dan rombongan  tiba di Demak untuk berziarah makam Sunan Kalijaga. Demak juga disebut kota Wali.
Selasa, 16.55. aku dan rombongan tiba di Kudus untuk berziarah ke makam Sunan Kudus.
Selasa, 18.58. aku dan rombongan tiba di Gunung Muria untuk berziarah ke makam Sunan Muria. Saat menginjakan kaki di Gunung Muria, ketika turun dari Bus hawa dingin sangat menusuk tulang ditambah terpaan angin malam menambah dinginya suasana malam. Aku dan rombongan melakukan pendakian untuk mencapai lokasi penziarahan Sunan Muria.
Selasa, 23.40. aku dan rombongan tiba di Lasem tempat Pasujudan Sunan Bonang. Dan menginap disana.
Rabu, 24/09/14. 19.00. aku dan rombongan tiba di penziarahan Sunan Bonang.
Rabu. 10.28. aku dan rombongan tiba di penziarahan Syaikh Ibrohim Asmar Qondi
Rabu. 12.17. aku dan rombongan tiba di Lamongan untuk berziarah ke makam Sunan Drajat. Lamongan juga terkenal dengan kulinernya yaitu Soto Lamongan.
Rabu, 21.00. aku dan rombongan tiba di Surabaya, kota yang terkanal dengan sebutan Kota Pahlawan. untuk berziarah ke makam Sunan Ampel.
NB: Selanjutnya, ada beberapa tempat yang belum aku tulis karena tidak sempat aku catat saat  dalam perjalanan.     

Created By. Imonk Ahmadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA