Perjalanan
Wisata Religi “Pulau Jawa dan Madura”
Hari Senin
tanggal 22 September 2014. Aku akan melakukan Wisata Religi bersama rombongan
ziarah dari cengkel pandeglang, rute perjalanan Jawa – Madura. Yang lazim
disebut ziarah ke makam Wali Songo. Ini adalah pengalaman pertama bagiku
melakukan perjalanan Wisata Religi ke Jawa dan Madura, lama perjalanan satu
minggu.
Tradisi
ziarah ialah tradisi Islam Ahlusunnah Waljamma’ah yang identik dengan
masyarakat NU, NU juga disebut dengan Islam Nusantara warisan Wali Songo. Para Wali yang menyebarkan Islam di pulau
Jawa. Mereka sangat berjasa terhadap perkembangan Islam di pulau Jawa dan
Nusantra. Dakwahnya mengedepankan kedamaian bukan kekerasan, melestarikan
tradisi dan budaya Nusantara.
Memodifikasi
tradisi dan kebudayaan Nusantara kearah kebaikan tanpa menghilangkan kearifan
lokal (Lokal Wisdom) agar tetap terjaga salah satu misi Wali Songo.
Salah satunya adalah seni budaya Wayang dan Gamelan yang masih ada hingga saat
ini. Identitas Islam Nusantara-lah yang mengakomodasi tradisi dan kebudayaan
Nusantara.
Senin,
08.00. aku dan rombongan berangkat dari Palawates wilayah perbatasan antara
kabupaten Pandeglang dan kabupaten Serang. Dari titik inilah mimpi itu dimulai.
Membaca Shalawat mengiringi perjalanan ini.
Senin, 09.00.
aku dan rombongan tiba Banten untuk berziarah ke makam Sultan Hasanuddin Banten,
beliau adalah putera dari Sunan Gunung
Jati. Ayahnya termasuk bagian dari Wali Songo.
Senin,
18.13. aku dan rombongan tiba Cirebon daerah yang terkenal dengan
udangnya. untuk berziarah ke makam
Syaikh Datul Kafi Gunung Jati dan Sunan Gunung Jati.
Senin,
23.30. aku dan rombongan tiba di Pekalongan
untuk berziarah ke makam Habib Abdullah dan menginap disana selama satu
malam. Daerah ini (Pengalongan) sangat terkenal dengan kain batiknya, salah
satu seni budaya Nusantara. Di lokasi
parkir makam Habib Abdullah banyak pedagang kain batik yang berjejeran menjajakan
dagangannya kepada para jama’ah rombongan ziarah.
Selasa,
23/09/14. 05.34. aku dan rombongan berangkat dari Pekalongan setelah sholat
subuh dan sehabis sarapan pagi. Menuju Unggaran salah satu daerah di Jawa
Tengah, perjalanan ini masih jauh.
Selasa, 10.54.
aku dan rombongan tiba di Unggaran untuk berziarah ke makam Syaikh Hasan
Munandi. Untuk mencapai lokasi penziarahan, kita harus naik mobil yang sudah
disediakan masyarakat setempat hanya membayar ongkos Rp. 6.000. itu sudah
termasuk ongkos pulang pergi. Selesai ziarah aku dan rombongan melanjutkan
perjalanan ke tempat pemandian kramat yang tidak jauh dari lokasi penziarahan.
Selasa,
14.00. aku dan rombongan tiba di Demak
untuk berziarah makam Sunan Kalijaga. Demak juga disebut kota Wali.
Selasa,
16.55. aku dan rombongan tiba di Kudus untuk berziarah ke makam Sunan Kudus.
Selasa,
18.58. aku dan rombongan tiba di Gunung Muria untuk berziarah ke makam Sunan
Muria. Saat menginjakan kaki di Gunung Muria, ketika turun dari Bus hawa dingin
sangat menusuk tulang ditambah terpaan angin malam menambah dinginya suasana
malam. Aku dan rombongan melakukan pendakian untuk mencapai lokasi penziarahan
Sunan Muria.
Selasa,
23.40. aku dan rombongan tiba di Lasem tempat Pasujudan Sunan Bonang. Dan
menginap disana.
Rabu, 24/09/14.
19.00. aku dan rombongan tiba di penziarahan Sunan Bonang.
Rabu. 10.28.
aku dan rombongan tiba di penziarahan Syaikh Ibrohim Asmar Qondi
Rabu. 12.17.
aku dan rombongan tiba di Lamongan untuk berziarah ke makam Sunan Drajat.
Lamongan juga terkenal dengan kulinernya yaitu Soto Lamongan.
Rabu, 21.00.
aku dan rombongan tiba di Surabaya, kota yang terkanal dengan sebutan Kota
Pahlawan. untuk berziarah ke makam Sunan Ampel.
NB: Selanjutnya, ada beberapa tempat yang belum
aku tulis karena tidak sempat aku catat saat
dalam perjalanan.
Created By. Imonk Ahmadi
Created By. Imonk Ahmadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar